Ini Tokoh-tokoh Alternatif yang Bisa Bersaing dengan Ahok


Jakarta - Jelang Pilgub DKI 2017, berbagai nama tokoh semakin banyak yang bermunculan. Partai politik pun juga sudah mulai melirik nama-nama calon kandidat tersebut karena beberapa dianggap mampu menyaingi Gubernur DKI petahana Basuki T Purnama (Ahok).

Hingga saat ini, Ahok merupakan kandidat cagub DKI terkuat untuk Pilgub DKI 2017. Namun bukan berarti hanya Ahok yang menguasai 'pasar' di Jakarta.

Sebenarnya sudah ada beberapa nama tokoh sejak cukup lama disebut-sebut bisa maju di Pilgub DKI. Seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani, Yusri Ihza Mahandra, Sandiaga Uno, dan Sjafrie Sjamsoeddin.

Namun beberapa waktu belakangan, sejumlah nama tokoh lain berprestasi mulai muncul di publik. Seperti Anies Baswedan, Ketua BNN Komjen Budi Waseso (Buwas), hingga tokoh muslim ternama Ustad Yusuf Mansyur.

Ahok boleh saja berpuas diri karena namanya masih berada di posisi teratas berdasarkan survei-survei. Tapi jika tidak hati-hati, nama-nama tokoh berprestasi bisa merebut suara warga Jakarta yang menginginkan alternatif cagub lainnya.

1. Anies Baswedan

Anies baru saja diresuffle dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Banyak orang mempertanyakan keputusan Presiden Joko Widodo atas pencopotan Anies dari jajaran Kabinet Kerja sebab selama ini ia dianggap menteri yang cukup berprestasi dan juga disenangi masyarakat.

Ini bukan semata isapan jempol belaka. Dari beberapa survei yang ada, nama Anies selalu masuk di posisi tiga terbesar. Seperti Indo Barometer pada akhir 2015 menggelar survei untuk mengukur tingkat kepuasan publik atas kerja para menteri. Anies kala itu berada di nomor dua setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang berada di angka 71,9 persen. Pria yang sebelumnya menjadi jubir Tim pemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014 itu mendapat angka 54,2 persen untuk tingkat kepuasaan masyarakat

Tak hanya itu, Litbang CNN Indonesia-Transmedia juga pernah melakukan survei tentang kinerja menteri Kabinet Kerja pada Oktober 2015. Anies lagi-lagi berada di urutan nomor dua setelah Susi dengan angka kepuasan sebesar 74,8 persen.

Hasil riset lembag survei Alvara menunjukkan hal serupa. Survei yang dilakukan melalui tahap tatap muka terhadap 2.000 responden di 9 kota besar itu menyimpulkan bahwa Anies merupakan menteri yang masuk di kategori Menteri Bintang lima. Ia lagi-lagi berada di bawah Susi yang berada di tingkat teratas.

Karena hal ini, banyak pihak yang heran mengapa Anies justru dicopot Jokowi. Usai direshuffle, mulai banyak yang memunculkan wacana agar Anies menjadi Gubernur DKI karena melihat elektabilitas dan kepopulerannya di mata masyarakat. Ia menjadi salah satu nama yang belakangan santer disebut-sebut bisa menjadi pesaing Ahok di Pilgub DKI 2017.

"Anies Baswedan populer dan juga kemampuannya di bidang pendidikan, jadi sangat potensial. Jangan-jangan Anies itu memang dilepas Jokowi jadi menteri untuk menjadi penantang Ahok di Pilgub DKI," ujar ngamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada wartawan, Kamis (28/7/2016).

Prestasi Anies di bidang pendidikan dan juga dalam pemenangan Jokowi di Pilpres 2014 bisa dijadikan modal untuk ia maju di Pilgub DKI. Belum lagi sikap dan tutur Anies yang halus sangat bertolak belakang dengan Ahok.

2. Tri Rismaharani

Nama Risma sudah sejak jauh hari disandingkan sebagai tokoh yang berpeluang besar untuk bisa melawan Ahok. Hampir semua survei menunjukkan bahwa Risma adalah pesaing terberat Ahok untuk Pilgub DKI 2017. Meski PDIP belum mengumumkan soal pilihannya pada Pilgub DKI, sudah ada banyak kelompok masyarakat di Jakarta yang mendeklarasikan dukungannya terhadap Risma.

Survei Populi Center pada pertengahan Juni 2016 menyebut nama Risma saat dilakukan simulasi head to head antara Ahok dengan kompetitornya di Pilgub DKI. Responden dalam survei diminta memilih calon sebagai gubernur dengan dua nama peserta Pilgub. Hasilnya, Ahok (59,2%) vs Tri Rismaharini (23,8%).

Banyak pihak yang sudah meminta agar PDIP mengusung Risma sebagai kadernya untuk Pilgub DKI. Prestasi Risma di Surabaya tak bisa dianggap enteng dan memang sudah terbukti keberhasilannya. PPP, PAN, dan Gerindra juga ikut melirik Risma.

"Hampir pasti kami berkoalisi dengan PDIP jika PDIP calonkan Risma," kata Sekjen PPP Arsul Sani saat berbincang, Minggu (31/7/2016).

3. Sandiaga Uno

Pengusaha yang merupakan kader Partai Gerindra ini sudah cukup lama masuk di panasnya bursa kandidat cagub. Setelah ikut mendaftar penjaringan di sejumlah partai, kini Sandiaga disebut akan dibawa partainya maju di Pilgub DKI. Bahkan itu berdasarkan restu dari Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ketua dewan pembina telah menugaskan kader kami saudara Sandiaga Uno untuk berada di garis depan melawan Ahok dalam Pilgub DKI, serta menginstruksikan segenap komponen partai untuk mentaati serta mendukung pemenangan dalam pilgub DKI," ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sabtu (30/7).

Setelah pengumuman dari Gerindra itu, sejumlah partai pun mulai merapat untuk berkoalisi mengusung Sandiaga. Seperti Partai Demokrat dan PKS. Bahkan Prabowo dan Presiden PKS Sohibul Iman sudah bertemu untuk membahas perihal ini.

Dari sejumlah survei, nama Sandiaga memang masih jauh berada di bawah Ahok. Namun itu sebelum ada pengumuman dari Gerindra tersebut. Hasil survei SMRC yang dilakukan bulan Juni 2016, menunjukkan Ahok di posisi teratas pilihan gubernur dengan elektabilitas 36,6 persen. Setelah Ahok, ada Yusril Ihza Mahendra dengan 2,8%, Sandiaga Uno 2,1%, dan calon lain di bawah 1%. 

Sementara untuk head to head Ahok vs Sandiaga versi Populi Center, hasilnya adalah Basuki Tjahaja Purnama (60,8%) vs Sandiaga Uno (19,2%), belum memutuskan (17,2%).

4. Budi Waseso

Ketegasan Komjen Budi Waseso sebagai kepala BNN membuat partai politik meliriknya untuk bisa dibawa maju di Pilgub DKI. Tak hanya tegas, Buwas sebagai jenderal bintang 3 Polri dianggap punya banyak prestasi.

Tegas namun santun menjadi gaya Buwas. Tak khayal, ada suara-suara yang menginginkan Buwas memimpin Jakarta. Wacana berawal dari Partai Gerindra yang ingin menduetkan Buwas dengan kadernya, Sandiaga Uno.

"Peluang Budi Waseso untuk maju sebagai Calon Gubernur DKI yang diusung Partai Gerindra semakin membesar. Kami mengusulkan Buwas akan diduetkan sebagai Cagub berdampingan dengan Sandiaga Uno sebagai Cawagub," jelas Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sabtu (9/7/2016). 

Sempat muncul juga wacana Buwas dipasangkan oleh Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader PDIP. Nama Djarot memang ramai dibicarakan untuk maju sebagai cagub menyusul hubungan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu yang sempat renggang.

"Kalau Pak Djarot-Buwas kenapa tidak? Kalau pak Buwas diizinkan oleh presiden dan kesatuannya untuk bersama pak Djarot memimpin DKI, 
pasangan ideal," tutur Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira saat dihubungi, Jumat (15/7/2016).

Bukan hanya Gerindra dan PDIP saja yang mempertimbangkan Buwas untuk Pilgub DKI. Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, PKB sangat mengharapkan Buwas maju dalam pilgub.

"Calon sudah banyak termasuk yang sudah daftar fit and propert, untuk calon pak Buwas sangat diharapkan oleh PKB," ucap Hasbiallah di kantor DPW PKB DKI Jakarta, Jl Murtado, Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2016).

5. Yusuf Mansyur

Nama yang muncul di bursa kandidat cagub DKI juga datang dari tokoh agama. Seperti ustad Yusuf Mansyur yang namanya sudah mulai disebut-sebut sejak beberapa waktu lalu.

Hasil survei SMRC yang dirilis pada Kamis (21/7) terkait elektabilitas cagub DKI, nama Yusuf Mansyur masuk di dalamnya. Ia berada di urutan nomor 5 dengan 4,6 persen setela Ahok, Yusrilm Risma, dan Sandiaga Uno.

Tak hanya dari survei saja, sejumlah kelompok juga mulai menyuarakan nama Yusuf. Salah satunya dari Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) yang merekomendasikan 7 nama dengan latar belakang tokoh Islam untuk ditawarkan kepada warga Jakarta.

"Saat ini MPJ masih merekomendasikan tujuh nama yang sudah kami publikasikan namun di antara itu ada empat nama yang aktif komunikasi dengan kami yakni Adhyaksa Dault, Kang Yoto, Sandiaga Uno, dan Ustad Yusuf Mansyur," papar anggota Dewan Syuro MPJ, KH Bachtiar Nasir, kepada wartawan, Rabu (20/7/2016).

Salah satu partai yang mulai melirik nama Yusuf adalah PPP. Namun PPP juga masih mempertimbangkan sejumlah nama tokoh-tokoh lain termasuk dari kadernya sendiri.

"Tanggal 10 Juli hingga 17 Juli 2016 akan ada Rapim (Rapat Pimpinan) tingkat Provinsi. Disana akan dipaparkan visi misi tiap calon. Setelah itu, akan gelar fit n proper test di DPP pada tanggal 21 Juli hingga 31 Juli 2016. Setelah itu akan ada keputusan PPP punya calon definitif pada awal Agustus," sebut Ketum PPP Romahurmuziy, Jumat (1/7/2016). 

Sumber : detik.com

0 Response to "Ini Tokoh-tokoh Alternatif yang Bisa Bersaing dengan Ahok"

Post a Comment

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();