Merah Putih - Ambisi Pemerintah Indonesia untuk bisa menyaingi Thailand sebagai basis produksi otomotif di regional Asia Tenggara masih jauh dari kenyataan. Jumlah produksi, investasi, dan kinerja ekspor Indonesia hanya setengah dari Thailand.
Upaya mendongkrak Indonesia jadi basis produksi juga masih dilakukan dan belum menunjukkan sesuatu yang bisa mengimbangi Thailand. Lalu, mengapa Thailand begitu kuat di sektor otomotif?
Central Executive Officer (CEO) of Grand Prix International, Prachin Eamlumnow, mencoba berbagi salah satu rahasianya. Menurut pria yang memimpin promotor Bangkok International Motor Show (BIMS) ini, Thailand bisa maju pesat karena menganut sistem monarki dalam pemerintahannya.
"Sistem pemerintahan ini dianggap membuat iklim investasi lebih stabil," kata Prachin saat dijumpai di sela penyelenggaraan Bangkok International Motor Show 2016, Impact Exhibition Center, Muangthong Thani, Rabu (23/3/2016).
"Karena negara ini monarki, jadi stabil kondisinya. Produsen merasa yakin untuk investasi di sini. Ini salah satu alasan industri otomotif berjalan dengan sangat baik," kata Prachin.
Thailand memang dikenal sebagai basis produksi otomotif dunia. Begitu banyak perusahaan otomotif yang membuka pabriknya di negara gajah putih itu. Menurut Prachin, perusahaan-perusahaan otomotif bahkan tidak pernah berpikir untuk hengkang walaupun di Thailand sudah terjadi beberapa kali kudeta.
"Kalau raja sudah turun tangan, semua (pertikaian) selesai," ujar dia.
Sumber : otomotif.kompas.com
0 Response to "Mengapa Otomotif Thailand Bisa Jauh Meninggalkan Indonesia?"
Post a Comment