Hope mengatakan kepada sebuah situs di New York, Refinery29, bahwa penumpang harus melewatkan teh dan kopi gratis karena air panas berasal dari tangki air yang sulit dibersihkan dan penuh bakteri. Dia menjelaskan, tempat makanan dan minuman bagi penumpang sangat tidak steril karena dibersihkan sekadarnya.
"Penumpang sering menggunakan nampan sebagai piring untuk makanan. Tapi sayang, itu jarang sekali dibersihkan," ucap Hope, seperti dilansir News.com.au, Sabtu, 20 Februari 2016. Dia menyarankan penumpang membawa lap antiseptik sebelum memakai piring yang diberikan awak pesawat.
Sebabnya, menurut Hope, bisa saja pada nampan tersebut terdapat muntahan penumpang lain yang tengah mabuk, cairan tubuh, atau cairan sperma orang yang berhubungan seks atau bermasturbasi dalam pesawat. Diakuinya bahwa hal tersebut sering ditemuinya saat sedang dalam penerbangan.
Hope memperingatkan calon penumpang hanya menerima makanan segelan dan dari perusahaan terkemuka. Survei terbaru situs wisata, Travelmath, menyatakan permukaan paling kotor di pesawat bukan kursi toilet atau sabuk gesper pengaman kursi, melainkan nampan dengan 2.155 unit pembentuk koloni (CFU). CFU adalah ukuran dari bateria per inci persegi.
Hope juga mengungkapkan bahwa banyak orang yang tiba-tiba meninggal dalam penerbangannya, sering kali karena kondisi jantung. Ketika ada seseorang yang meninggal, para penumpang mungkin tidak sadar berada di dalam satu pesawat dengan mayat.
Pesawat telah dijadwalkan melakukan pemeliharaan secara rutin, dan beberapa masalah mungkin saja tidak dapat ditangani dengan baik jika hal tersebut dianggap tidak menimbulkan risiko bagi penumpang dan awak pesawat.
NEWS.COM.AU | MIRROR | EXPRESS | YON DEMA
0 Response to "Pengakuan Mengejutkan Eks Pramugari Soal Layanan Pesawat "
Post a Comment