Ritual Kematian Dengan Memumikan Diri Sendiri (Jepang)
di negeri Sakura Jepang terdapat ritual kematian yang sangat mengerikan. Ritual ini dilakukan oleh beberapa pendeta Budha yang disebut dengan Sokushinbutsu. Ritual yang kerap dilakukan pada akhir tahun 1900an di Jepang ini dilakukan dengan memumikan diri sendiri. Proses pemumian tersebut dilakukan sendiri hingga 2.000 hari sampai menunggu tubuh menjadi kering dan mati dengan sendirinya. Pertama para pendeta Budha ini menghilangkan lemak yang ada pada tubuh mereka dengan cara hanya mengkonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian selama 1.000 hari. Selanjutnya, 1.000 hari berikutnya mereka gunakan untuk menghilangkan kadar air yang terkandung dalam tubuh dengan cara yang sangat mengerikan, mereka mengkonsumsi kulit kayu kecil serta teh khusus yang telah mengandung racun. Dengan mengkonsumsi ramuan tersebut para pendeta yang sedang di mumi ini akan mengalami diare yang sangat parah disertai dengan muntah-muntah. Kemudian, mereka akan duduk dalam posisi lotus di ruangan kecil dan menunggu hingga kematian menjemputnya. Begitu mengerikannya ritual ini membuatnya dilarang untuk dilakukan pada awal tahun 1900an.
Ritual Kematian Pemakaman Langit (Tibet)
para penganut Buddha Tibet memiliki tradisi yang unik dalam memperlakukan mayat. Orang yang sudah meninggal jasadnya akan dibawa ke puncak gunung, kemudian dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan ditinggalkan begitu saja untuk dimakan oleh burung pemakan bangkai. Mereka beranggapan bahwa jasad hanyalah sebuah wadah untuk mengangkut jiwa, jadi mereka tidak ada berniat menyimpan, merawat, ataupun menguburkan jasad orang yang telah meninggal tersebut. Para penganut ini juga sangat menghargai setiap kehidupan, jadi setelah jiwa dalam tubuh pergi, maka sisa-sisa tubuh yang tidak bernyawa tersebut diberikan kepada makhluk hidup lainnya.
Ritual Kematian Sutee (India)
salah satu ritual kematian yang paling menyeramkan yang pernah dilakukan manusia adalah ritual Sutte atau ritual bakar diri. Sutte sendiri merupakan tradisi kematian Hindu yang dilakukan di India kuno. Tradisi yang sering disebut juga dengan Sanskrit sati atau istri yang suci ini merupakan sebuah ritual yang mengharuskan para janda rela membaringkan dirinya sendiri di samping jasad suaminya dan dibakar hidup-hidup bersamaan dengan pembakaran jasad suaminya tersebut. Tradisi yang sangat menyeramkan ini telah dilakukan selama berabad-abad di India. Ritual Sutte mulai dihentikan saat Inggris datang ke India pada tahun 1829. Namun oleh beberapa warga ritual ini masih tetap dijalankan sampai tahun 1981. Ritual mengerikan ini kemungkinan didasarkan karena wanita yang menyandang status janda otomatis akan kehilangan status mereka dan dianggap sudah tidak suci lagi. Dengan menanggung beban tersebut janda pada saat itu lebih memilih ikut dibakar bersama jasad suaminya ketimbang hidup dengan dihina.
Ritual Kematian Endokanibalisme (Papua Nugini dan Brazil)
Endocannibalisme mungkin salah satu ritual kematian yang sangat mengerikan yang pernah dilakukan oleh manusia. Bagi beberapa budaya, cara terbaik untuk menghormati mereka yang sudah meninggal adalah dengan memakan mereka. Menurut antropolog, tradisi ini dilakukan untuk menciptakan hubungan yang permanen antara yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya kepercayaan jika memakan jasad keluarga atau kerabat yang sudah meninggal, karakteristik dan sifat-sifat dari almarhum akan terserap ke kerabat yang memakannya serta akan terjadi penggabungan roh orang yang sudah meninggal tersebut kepada keturunannya. Tradisi ini dulunya dilakukan oleh masyarakat Melanesia di Papua Nugini dan suku Wari di Brazil. Meski begitu, tradisi seram ini sudah tidak lagi dilakukan.
Ritual Kematian Potong Jari (Papua Barat, Indonesia)
di Indonesia pun ada ritual kematian yang cukup mengerikan. Ritual aneh ini terdapat di bagian timur Indonesia, tepatnya di Provinsi Papua Barat. Masyarakat suku Dani di Papua Barat punya kebiasaan memotong jari mereka ketika seseorang dalam keluarganya meninggal dunia untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang berduka. Wanita yang memiliki hubungan dengan orang yang meninggal, bahkan anak-anak harus memotong satu ruas jarinya saat ada anggota keluarga yang meninggal. Untuk melakukan hal ini, pertama jari diikat erat dengan seutas benang, kemudian jari dipotong dengan kapak. Jari yang terputus tersebut kemudian dikeringkan dan dibakar hingga menjadi abu atau disimpan di tempat khusus. Namun ritual yang sangat mengerikan ini sekarang sudah dilarang dan tidak dilakukan lagi, tetapi sisa-sisa dari tradisi tersebut masih dapat kita lihat dari para orang-orang tua suku Dani di Papua Barat, akan terlihat jelas penampakan jari mereka yang sudah tidak lengkap lagi.
Sumber : anehtapinyata.net
0 Response to "Tradisi Ritual Kematian Aneh Dan Mengerikan Yang Pernah Terjadi"
Post a Comment