Foto: GettyImages
Jakarta - Setelah mendapat tekanan begitu besar dari para investor, Yahoo membuka peluang untuk dilego. Langkah ini diambil sebagai upaya bertahan dari kondisi bisnis yang terus melorot.
Keputusan tersebut diumumkan pada Jumat kemarin (20/2/2016) setelah mereka menyewa penasihat perbankan dan membentuk sebuah komite untuk mengekplorasi strategi alternatif. Hal ini memberi sinyal bahwa Yahoo akan menjual seluruh bisnis intinya termasuk Search, Mail dan News, ketimbang memecahnya seperti rencana sebelumnya.
Seperti detikINETlansir dari Ecommerce Times, Minggu (21/2/2016), komite bersama penasihat dari Goldman Sachs, JP Morgan Chase dan PJT Partner, akan mengindentifikasi transaksi yang dianggap bermanfaat bagi karyawan dan pemegang saham. Hasilnya kemudian akan mereka rekomendasikan kepada jajaran direksi.
"Kami semua di Yahoo ingin mengembalikan perusahaan ikonik ini menjadi besar kembali," ujar CEO Yahoo Marissa Mayer.
"Untuk mencapai hal itu kami akan bekerja sama dengan komite guna mencari berbagai strategi alternatif. Secara paralel, kami akan agresif mengeksekusi rencana strategis kami untuk memperkuat pertumbuhan bisnis dan meningkatkan efesiensi dan profitabilitas," lanjut Mayer.
Seperti diketahui, bisnis Yahoo terus mengalami penurunan. Meski satu dekade lalu mereka begitu perkasa, tapi sedikit demi sedikit tergerus dengan hadirnya layanan internet lainnya, mulai dari Google, Facebook hingga WhatsApp.
Maka ketika valuasi perusahaan internet lainnya membumbung tinggi, nilai Yahoo malah membumi. Memang kepemilikan aset Yahoo saat ini terbilang lumayan. Aset yang dimiliki Yahoo saat ini berada di angka USD 46,7 miliar. Ini termasuk kepemilikan sahamnya di Alibaba.
Kalau dirinci angka tersebut terdiri dari saham di Alibaba yang nilainya USD 32,6 miliar, saham Yahoo di lantai bursa Jepang senilai USD 8,7 miliar, dan simpanan tunai Yahoo sendiri sebesar USD 1 miliar. Namun kalau dihitung berdasarkan nilai saham Yahoo sekarang, kapitalisasi perusahaan ini sejatinya 'hanya' sekitar USD 33,8 miliar. Bahkan menurut analis, nilai tersebut bisa lebih rendah lagi mencapai USD 27 miliar, kalau melihat fluktuasi pasar di mana saham Yahoo semakin tertekan.
Menilik dari performanya yang terus menurun, akuisisi terhadap Yahoo dinilai menyimpan risiko. Karena bukannya mencetak profit, perusahaan yang mengakuisisi Yahoo takutnya malah tak memperoleh apa-apa. Nah, setelah resmi menaikkan papan pengumuman 'dijual', apakah ada yang berminat meminang Yahoo mengingat kondisi tersebut?
Keputusan tersebut diumumkan pada Jumat kemarin (20/2/2016) setelah mereka menyewa penasihat perbankan dan membentuk sebuah komite untuk mengekplorasi strategi alternatif. Hal ini memberi sinyal bahwa Yahoo akan menjual seluruh bisnis intinya termasuk Search, Mail dan News, ketimbang memecahnya seperti rencana sebelumnya.
Seperti detikINETlansir dari Ecommerce Times, Minggu (21/2/2016), komite bersama penasihat dari Goldman Sachs, JP Morgan Chase dan PJT Partner, akan mengindentifikasi transaksi yang dianggap bermanfaat bagi karyawan dan pemegang saham. Hasilnya kemudian akan mereka rekomendasikan kepada jajaran direksi.
"Kami semua di Yahoo ingin mengembalikan perusahaan ikonik ini menjadi besar kembali," ujar CEO Yahoo Marissa Mayer.
"Untuk mencapai hal itu kami akan bekerja sama dengan komite guna mencari berbagai strategi alternatif. Secara paralel, kami akan agresif mengeksekusi rencana strategis kami untuk memperkuat pertumbuhan bisnis dan meningkatkan efesiensi dan profitabilitas," lanjut Mayer.
Seperti diketahui, bisnis Yahoo terus mengalami penurunan. Meski satu dekade lalu mereka begitu perkasa, tapi sedikit demi sedikit tergerus dengan hadirnya layanan internet lainnya, mulai dari Google, Facebook hingga WhatsApp.
Maka ketika valuasi perusahaan internet lainnya membumbung tinggi, nilai Yahoo malah membumi. Memang kepemilikan aset Yahoo saat ini terbilang lumayan. Aset yang dimiliki Yahoo saat ini berada di angka USD 46,7 miliar. Ini termasuk kepemilikan sahamnya di Alibaba.
Kalau dirinci angka tersebut terdiri dari saham di Alibaba yang nilainya USD 32,6 miliar, saham Yahoo di lantai bursa Jepang senilai USD 8,7 miliar, dan simpanan tunai Yahoo sendiri sebesar USD 1 miliar. Namun kalau dihitung berdasarkan nilai saham Yahoo sekarang, kapitalisasi perusahaan ini sejatinya 'hanya' sekitar USD 33,8 miliar. Bahkan menurut analis, nilai tersebut bisa lebih rendah lagi mencapai USD 27 miliar, kalau melihat fluktuasi pasar di mana saham Yahoo semakin tertekan.
Menilik dari performanya yang terus menurun, akuisisi terhadap Yahoo dinilai menyimpan risiko. Karena bukannya mencetak profit, perusahaan yang mengakuisisi Yahoo takutnya malah tak memperoleh apa-apa. Nah, setelah resmi menaikkan papan pengumuman 'dijual', apakah ada yang berminat meminang Yahoo mengingat kondisi tersebut?
Sumber :detik.com
0 Response to "Yahoo Pertimbangkan untuk Dijual"
Post a Comment