JAKARTA - Sebanyak 217 orang warga Indonesia dikabarkan telah dideportasi dari berbagai negara, karena diduga terlibat Foreign Terrorist Fighters (FTF).
Demikian diungkapkan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, Selasa (23/2/2016).
Menurut Iqbal, jumlah tersebut didapat usai pihaknya menghitung rentetan peristiwa yang mengakibatkan deportasi WNI hingga 23 Februari 2016. "Kan ada 200 WNI dideportasi dari Turki juga," kata Iqbal.
Selebihnya, lima WNI dideportasi dari Korea Selatan yang tiga diantaranya dibebaskan. Tiga WNI dideportasi dari Malaysia, dan dua WNI dideportasi pihak Saudi.
Sementara itu juga ada 4 WNI didepak dari Singapura, 2 WNI dideportasi dari Jepang dan 1 WNI dideportasi dari Sudan.
Ada catatan khusus untuk para warga Indonesia yang diusir keluar dari Singapura.
Mereka adalah WNI yang ditangkap Imigrasi Singapura di Woodsland Checkpoint dalam perjalanan dari Johor ke Singapura. Penyebabnya diduga WNI berinisial MM, US, MK dan RS, akan melakukan perjalanan ke wilayah yang dikuasi ISIS di Suriah, melalui Singapura.
"Dugaan terhadap 4 orang tersebut salah satunya didasari pada jalur masuk ke Singapura yang mencurigakan," kata Iqbal.
Dijelaskan, keempat orang tersebut masuk ke Singapura dengan kapal penyeberangan dari Batam. Setibanya di Singapura mereka menuju ke Johor untuk beberapa jam dan kembali ke Singapura.
Dalam hal ini aparat keamanan Singapura langsung berkoordinasi dengan Polri guna menangani keempat orang tersebut.
Minggu (21/2/2016) kemarin, keempat orang tersebut telah dideportasi dan diserahterimakan kepada Polri di Batam. Dari pulau itu, mereka dipindahkan ke Jakarta setelah dilakukan wawancara selama beberapa jam.
Keempat orang tersebut berasal dari Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Salah satu dari keempat orang tersebut diketahui pernah ke Suriah sebelumnya.
"Polri akan melakukan pendalaman guna mengetahui lebih jauh kaitan keempat orang tersebut dengan ISIS
Sumber : Serambi.com
0 Response to "217 WNI Dideportasi karena Terindikasi Terlibat Terorisme Selasa, 23 Februari 2016 21:19"
Post a Comment